Al-Hafidz Adz-Dzahabi rahimahullah berkata: “Ilmu yang dibenci untuk dipelajari serta disebarkan adalah ilmu orang-orang terdahulu (ilmu tentang konsep ketuhanan menurut orang-orang jahiliyah dan ahlul kitab, pent.). Juga ilmu ketuhanan menurut filosof berikut sebagian bahkan mayoritas aktivitas mereka: ilmu sihir, ilmu sulap, ilmu kimia (yang tidak bermanfaat, ed), ilmu perdukunan, ilmu
Berikut beberapa kitab sejarah yang harus di waspadai: 1. AI-Aghaanii karya Abul Faraj al-Ashbahani. Kitab ini berisi obrolan, syair, dan nyanyian yang dicampuri berita-berita yang tidak benar. 2. Al-‘Iqdul Fariid karya Ibnu ‘Abdi Rabbih. Kitab sastra ini banyak memuat nukilan-nukilan palsu. 3. Al-Imaamah was Siyaasah yang dinisbatkan kepada Ibnu Qutaibah
Jawabannya adalah jika Anda mampu menganalisis sanad dan menelitinya, maka bacalah kitab Imam ath-Thabari (Taariikh ath-Thabari). Kitab beliau ini adalah pegangan bagi para ulama yang menulis kitab sejarah. Sedangkan jika Anda tidak mampu menganalisis dan meneliti sanad, maka bacalah: 1. Kitab al-Hafizh Ibnu Katsir, al-Bidaayah wan Nibaayah 2. Kitab al-Hafizh
Muhammad bin Yunus bin Musa berkata, aku mendengar Zuhair bin Nu’aim al-Bani rahimahullah di tanya seseorang: “Wahai Abu Abdurrahman, apakah kamu ingin menasihatkan sesuatu?” Beliau menjawab, “Ya, waspadalah bila Allah mengambil nyawamu sedang kamu berada di atas kelalaian.” [Shifatush Shafwah IV/9]