Abud Darda’ radhiyallahu ‘anhu berkata: “Engkau tidak akan menjadi seorang alim hingga engkau menjadi orang yang belajar. Dan engkau tidak dianggap alim tentang suatu ilmu, sampai engkau mengamalkannya.” Ali radhiyallahu ‘anhu berkata: “Ilmu membisikkan untuk diamalkan, kalau seseorang menyambut (maka ilmu tersebut akan bertahan bersama dirinya). Bila tidak demikian, maka
Imam adz-Dzahabi rohimahulloh menceritakan bahwasanya pernah ada suatu perjalanan yang mengumpulkan empat orang ulama yang sama-sama bernama Muhammad: Muhammad bin Jarir ath-Thobari, Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah, Muhammad bin Nashr al-Marwazi, Muhammad bin Harun ar-Ruyani rahimahumulloh jami’an. Bekal perjalanan mereka sama-sama habis sehingga mereka sama-sama lapar. Lalu mereka berkumpul di
Hubaib rahimahullah berkata, “Demi Allah, setan mempermainkan para ahli ibadah sebagaimana anak-anak kecil mempermainkan buah kelapa. Kalau saja Allah memanggilku pada hari kiamat, ‘Wahai Hubaib.’ Kemudian aku menjawab, ‘Aku memenuhi panggilan-Mu, wahai Rabbku.’ Kemudian Allah berfirman, ‘Datangkanlah kepada-Ku shalat atau puasa sehari, atau sebuah rukuk, sujud, atau tasbih saja yang