Ada suatu kisah yang sangat mengherankan yang menimpa seorang rafidhah dahulu yang kerjanya mencela Abu Bakr, ‘Umar, dan ‘Utsman. Berkata Al-hafizh Adz-Dzahabi-semoga Allah merahmati beliau-: Telah memberitakan kepada kami seorang imam Muhammad bin Almuntab bahwa ‘Izzuddin Yusuf Almaushiliy menulis surat kepadanya, kemudian dia memperlihatkan tulisannya tersebut kepadaku (yang terdapat pada
Salah seorang mujahidin yang berjaga jaga di aden , tepatnya di daerah jaulah suzuki menceritakan sebuah kejadian yang menggetarkan hati… Beliau berkisah : suatu saat kami sedang di medan perang melawan syiah hutsi …. Dan kami berhasil menawan salah seorang diantara mereka, kemudian dia kami interogasi : “Apa pendapatmu tentang
Syaikhuna, ‘Abdul Kariim Asy-Syawway, bercerita, “Di antara kisah yang masyhur yang menunjukkan betapa bahayanya perbuatan namiimah adalah kisah seorang laki-laki yang menawarkan barang dagangannya di sebuah pasar bangsa Arab. “Dijual…dijual….” Tahukah Anda barang apa yang akan dijualnya itu? Ya…Seorang budak laki-laki. Setiap kali ada yang berminat untuk membelinya, tuannya ini
Ada sebagian petinggi kerajaan mongol yang masuk Kristen, maka sekelompok petinggi Kaum Kristen dan Mongol hadir mengunjunginya, lalu mulailah salah satu dari mereka merendahkan Nabi -shollallohu alaihi wasallam-. Ketika itu, di sana ada anjing pemburu yang terikat, maka ketika orang tersebut terlalu banyak merendahkan beliau, anjing itu melompat ke arahnya
Syaikh Abdullh Syyid Abdurrahman ar-Rifa’i menceritakan: Tabloid Anshari Expres yang terbit setiap Ahad di Hindia menyebutkan bahwa ada sekelompok orang-orang Hindustan yang sangat fanatik, yang sudah sekian lama ingin menyerang Islam, mereka merobohkan sebuah Masjid Barbari pada tanggal 6 December 1992. Tabloid itu mengabarkan bahwa kurang lebih 40 orang Hindustan
Seluruh anggota keluarga telah berada di depan meja makan untuk menunggu datangnya waktu maghrib, untuk berbuka puasa. Sekalipun makanan yang terhidang sangat sederhana, sesuai dengan kemiskinan mereka, tetapi mereka sangat mensyukurinya. Sementara sang ayah, pikirannya sedang kacau karena memikirkan sikap orang yang menghutanginya uang. Orang tersebut bersifat sombong dan selalu
Seorang laki-laki mempunyai dua orang istri. Istri pertama mempunyai seorang bayi laki-laki. Adapun istri kedua tidak mempunyai anak. Istri kedua cemburu dan ingin menghabisi nyawa anak istri pertama dengan berbagai cara. Suatu hari, istri kedua melihat seekor anak sapi mendekati bayi itu, lalu memakan selimut bayi tersebut dan menggigit jari-jari
Dari Abu Abdirrahman ath-Tha’i, ia mengatakan, “Salah seorang dari Bani Fahd yang sudah tua dan lemah yang berkunyah (berjuluk) Abu Manazil, dan ia memiliki anak yang bernama Manazil. Manazil ini memiliki anak-anak yang masih kecil. Jika ia mendapatkan sesuatu, ia memberikannya kepada mereka. Manazil senantiasa mengambil pemberian jatah ayahnya, padahal
As-Sathirun adalah adh-Dhaizan bin Mu’awiyah, penguasa al-Hidhr. Hidhr adalah benteng yang terletak di tepi sungai Euphrat, dan di dalamnya terdapat sebuah kota besar yang telah diintai dan dikepung oleh Sabur selama dua tahun. Ketika an-Nadhirah binti as-Sathirun keluar, ia melihat Sabur berpakaian sutera dan bermahkotakan emas yang bertaburkan Zabarjad, Yaqut
Telah ditemukan jenazah satpam gedung bioskop dengan bersimbah darah di rumahnya. Adapun istrinya dalam keadaan terikat dengan beberapa tusukan pada tubuhnya. Kemudian, istrinya yang sekarat dilarikan ke salah satu rumah sakit. Para polisi telah bersungguh-sungguh mencari pelaku pembunuhan ini. Akan tetapi, hasil penyelidikan yang terkumpul tidak memberi manfaat apa-apa. Sudah
Dahulu, ada seorang prajurit raja yang divonis hukuman qishash (mati). Ketika dia sudah diseret ke lapangan guna dihukum mati, sang raja menyelamatkannya dan membayarkan diyat kepada keluarga korban. Sang prajurit akhirnya diberi tugas oleh raja untuk mengurusi kebun miliknya. Suatu saat, mesin pengairan air mati, maka prajurit tersebut turun ke
Dalam kitabnya yang berjudul “At-Tadzkirah”, Imam Qurthubi menceritakan sebuah kisah tentang seorang muadzin yang senang beribadah dan bercahayakan ketaatan kepada Allah. Suatu hari ia menaiki menara seperti biasanya untuk mengumandangkan adzan. Kebetulan di bawah menara tersebut terdapat rumah seorang Nashrani dzimmi. Ia pun melihat ke rumah tersebut, lantas ia melihat