Kota Damaskus Damaskus adalah sebuah kota tua. Kota ini didirikan sebelum kelahiran Nabi lbrahim ‘alaihissalam. Banyak legenda / dongeng tentang pendirian kota ini. Kota ini memiliki banyak sungai dan kebun. Letak kota berada pada tanah yang datar dikelilingi oleh gunung yang tinggi di sebelah Utara dan Baratnya. Kaum muslimin berhasil
Perkembangan yang didapatkan pada masa Bani Umayyah Perkembangan/kemajuan yang hakiki adalah tauhid kepada Allah ‘azza wa jalla (menjadikan-Nya sebagai satu-satunya sesembahan yang berhak diibadahi sedangkan selain-Nya apapun bentuknya tidak boleh diibadahi -pen), mengikuti petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan penerapan agama yang agung ini di seluruh bidang yang digarap
Pendahuluan: Sikap adil terhadap Bani Umayyah Pembukuan sejarah Bani Umayyah dilakukan pada masa pemerintahan musuhnya, yaitu Bani Al ‘Abbas -semoga Allah merahmati mereka semua-. Ditulis setelah musuh-musuh mereka menyebarkan berbagai riwayat dusta, kisah yang dibuat-buat, dan sikap berlebihan yang amat janggal tentang Bani Umayyah, yang disandarkan padas syubuhat (kerancuan), kejadian-kejadian
Fitnah yang mereka munculkan disini adalah berbagai macam pemikiran yang menyimpang yang dikembangkan dan dijadikan sebagai peluang emas oleh musuh-musuh Islam, baik kalangan kaum Sabaiyyah maupun yang lainnya. Dengan itu mereka membesarkan api fitnah dan peperangan di dalam tubuh daulah Islam ini. Kelompok-kelompok yang paling berperan adalah: 1. Syi’ah (Rafidhah)
Oleh: Ustadz Ziyad At-Tamimi, M.Sy Kemajuan ummat Islam tampak pada banyaknya peninggalan-peninggalan para pendahulu mereka. Peninggalan-peninggalan yang ada menunjukkan kemampuan pembuatnya dan ketelitian mereka dalam karya tersebut. Sejak dahulu pada masa permulaan Islam bahkan hingga saat ini banyak peninggalan-peninggalan bersejarah baik di negara-negara arab atau negara-negara yang dahulu/ sekarang penduduknya
Ia adalah Al-Walid bin Yazid bin Abdul Malik bin Marwan. Ibunya bernama Ummu Al-Hajjaj binti Muhammad bin Yusuf Ats-Tsaqafi. Al-Walid II ini dilahirkan di Damaskus pada tahun 90 H. Ada pula yang berpendapat 92 H. Ketika ayah Al-Walid II, yakni Yazid bin Abdul Malik (Yazid II), mengangkat Hisyam bin Abdul
Setelah ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz meninggal, beliau digantikan oleh Yazid bin ‘Abdul Malik. Masa pemerintahannya berlangsung selama empat tahun, dari tahun 101 H sampai tahun 105 H. Beliau memegang khilafah karena wasiat dari saudaranya yaitu Sulaiman Pada masa beliau memerintah, sejumlah gejolak dalam negeri beliau hadapi, yang paling penting adalah
Ia adalah Yazid bin Abdul Malik bin Marwan bin Al-Hakam, Abu Khalid Al Qurasyi Al-Umawi. Amirul Mukminin. Ibunya bernama Atikah binti Yazid bin Muawiyah. Dibaiat sebagai khalifah setelah Umar bin Abdul Aziz pada bulan Rajab tahun 101 H.[511] Yazid II ini dilahirkan di Damaskus tahun 71 atau 72 H. Sebelum
1. Kelahiran, masa pertumbuhan, dan tarbiyah yang beliau dapat. Beliau adalah seorang tabi’in (murid shahabat -pent) yang mulia, bernama ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz bin Marwan bin Al-Hakam bin Abil ‘Ash bin Umayyah. Ibunya adalah Ummu `Ashim Laila binti ‘Ashim bin ‘Umar bin Al Khaththab radhiyallahu ‘anhu. Beliau dijuluki denga Asyaj(19)
Setelah Al Walid bin ‘Abdul Malik meninggal, kekuasaan digantikan oleh saudaranya yaitu Sulaiman bin ‘Abdul Malik. Masa beliau memerintah adalah masa pemerintahan yang singkat namun penuh berkah, yaitu hanya berlangsung selama tiga tahun dari tahun 96 H sampai tahun 99 H. Pada masanya juga jihad untuk menaklukan Konstantinopel dan selainnya
Beliau adalah Al-Walid bin ‘Abdul Malik bin Marwan, lahir pada tahun 50 H. Diangkat sebagai khalifah setelah ayahnya meninggal pada tahun 86 H. Kehidupan yang beliau alami adalah kehidupan yang cerah bagaikan warna putih di muka Daulah Umawiyyah. Yang demikian dikarenakan berbagai usaha perbaikan yang besar baik di dalam maupun
Pengantar: Bagaimanakah Abdul Malik Mencapai Kursi Kekhalifahan? Yazid bin Mu’awiyah sebelum meninggal, mewasiatkan khilafah untuk anaknya yang bernama Mu’awiyah bin Yazid. Setelah Yazid meninggal, penduduk Syam membaiatnya dalam rangka memenuhi wasiat ayahnya. Pada waktu itu ‘Abdullah bin Az-Zubair radhiyallahu ‘anhu telah dibaiat sebagai khalifah di negeri Hijaz dan kekuasaannya semakin